Rabu, 14 Maret 2012

Organisasi


KOMUNIKASI ORGANISASI
DALAM KEORGANISASIAN
BY : YONO AL-ROBBANY
KOMUNIKASI ORGANISASI SEBAGAI SUATU FENOMENA?
            Mengapa komunikasi organisasi penting dalam suatu organisasi? Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka yang “concern” terhadap kajian fenomena komunikasi maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala keorganisasian.
            Dalam realitasnya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses organisasi. Bahkan boleh dikata,”organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang didalamnya terdapat rangkaian alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lain”. Conection organisasi merupakan sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi.
            Barry Cushway dan Derek Lodge, menggambarkan fungsi komunikasi dalam organisasi sebagai pembentuk. Organisasi Climate, yakni iklim organisasi yang menggambarkan suasana kerja organisasi atau sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang-orang yang bekerja di dalam organisasi.
            Di samping komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi, juga berdampak pada membangun budaya organisasi (Organisation Culture), yaitu nilai dan kepercayaan yang menjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang teguh secara mendalam tentang bagaimana seharusnya organisasi dijalankan atau beroperasi. Budaya merupakan sistem nilai dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para pegawai (Organisator) berprilaku. Iklim dan budaya organisasi tersebut pada akhirnya berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas.
            Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian ( Mutual Understanding). Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka referensi ( Frame of references) maupun dalam bidang pengalaman (Field of experiences). Walaupun nyaris mustahil untuk menyamakan ranah kognitif Individu-individu dalam organisasi, tetapi melalui kegiatan organisasi yang terencana dan substansinya terdesain, minimal terjadi proses penyebarluasan (Deffusi) dimensi-dimensi organisasi pada tiap individu. Dimensi-dimen yang dimaksud misalnya : misi organisasi, visi, nilai, strategi planning, prospek dan sebagainya. Jika banyak individu yang tidak memahami hakikat organisasinya, maka organisasi akan menjadi sulit untuk melakukan mobilisasi, instruksi, maupun perubahan-perubahan dalam manajemen.
            Ketidakmengertian (Misunderstanding) merupakan sumber disentegrasi dan konflik, karena ketidakmengertian merupakan rangsangan (stimulus) yang membangkitkan prasangka (Prejudise). Berbagai aksi demo atau unjuk rasa yang dilakukan karyawan atau pegawai bukan hanya masalah ketidakpuasan terhadap pendapatan dan reward (ganjaran), tetapi lebih banyak bersumber dari ketidakmengertian mereka terhadap eksistensi organisasinya. Dalam bahasa Melayu dikenal pepatah Tak Kenal maka tak Sayang ”. Demikianlah tugas komunikasi, membuat mereka yang ada dalam organisasi maupun terhadap mereka yang ada diluarnya sling mengenal satu sama lainnya.
            Komunikasi organisasi banyak mengaitkan dengan bidang manajemen. Komunikasi dalam konteks ini dilihat dari perspektif tekhnis / operasional, komunikasi sebagai instrument (alat) untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
            Walaupun semua organisasi memiliki karakteristik yang khas (variasi), semua organisasi memiliki hal-hal yang tettentu yang sama, yaitu :
Ø  Satu Tujuan bersama
Ø  Suatu struktur
Ø  Proses untuk mengkoordinasi kegiatan
Ø  Individu-individu yang melakukan peran-peran yang berbeda
Didalam organisasi,entah tertulis atau tidak terdapat apa yang disebut dengan : misi, visi, nilai, iklim organisasi, budaya organisasi, motivasi, norma-norma kelompok dan sebagainya. Semua unsur-unsur tersebut sangat menetukan (dominan) terhadap prilaku organisasi.







PENGELOMPOKAN ORGANISASI ???

            Max Weber

PERILAKU ORGANISASI
 


Proses
Iklim
Motivasi
Budaya
Struktur
Norma Kelompok
Gaya Manajemen
Pengaruh Luar
 
(1964) membuat kategori organisasi menurut jenis wewenang yang dilaksanakan:
1.      Organisasi Tradisional
Wewenang ditentukan oleh kebiasaan, serta kepercayaan yang telah lama ada dan tidak perlu dipertanyakan.
2.      Organisasi Karisma
Wewenang diambil dari kualitas pribadi pemimpinnya
3.      Organisasi Birokrasi
Wewenang didasarkan atas pengakuan-pengakuan dan aturan-aturan serta prosedur-prosedurnya.
ORGANISASI YANG GAGAL ??
1.      Krisis identitas
2.      Kegagalan visi
3.      Terperangkap skenario besar
4.      Ketinggalan zaman
5.      Mengabaikan stake holder
6.      Musuh dalam selimut :
Memperlakukan manusia sebagai alat.
ORGANISASI YANG SEHAT ??
1.      Mendefinisikan dirinya sebagai sistem
2.      Mempunyai sistem penginderaan yang kuat untuk menerima informasi terbaru
3.      Mempunyai rasa tujuan yang kuat
4.      Mempunyai loyalitas yang tangguh
5.      Beropersi dalam mode “ bentuk mengikuti fungsi”
6.      Mempunyai Strategi Palnning yang baik
7.      Mempertahankan komunikasi yang relatif terbuka diseluruh sistem
8.      Organisasi beroperasi dalam suatu mode pembelajaran
9.      Toleransi dalam hal-hal yang berbeda
10.  Memberi perhatian pada pekerjaan yang efisien
11.  Memiliki agenda sosial yang eksplisit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar