KOMUNIKASI
ORGANISASI
DALAM
KEORGANISASIAN
BY : YONO
AL-ROBBANY
KOMUNIKASI
ORGANISASI SEBAGAI SUATU FENOMENA?
Mengapa komunikasi organisasi
penting dalam suatu organisasi? Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka
yang “concern” terhadap kajian fenomena komunikasi maupun mereka yang tertarik
pada gejala-gejala keorganisasian.
Dalam realitasnya masalah komunikasi
senantiasa muncul dalam proses organisasi. Bahkan boleh dikata,”organisasi
tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang didalamnya terdapat rangkaian
alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran
fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lain”. Conection organisasi
merupakan sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar
bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi.
Barry Cushway dan Derek Lodge,
menggambarkan fungsi komunikasi dalam organisasi sebagai pembentuk. Organisasi
Climate, yakni iklim organisasi yang menggambarkan suasana kerja
organisasi atau sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang-orang yang
bekerja di dalam organisasi.
Di samping komunikasi mempunyai
andil membangun iklim organisasi, juga berdampak pada membangun budaya
organisasi (Organisation Culture), yaitu nilai dan kepercayaan yang
menjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan
yang dipegang teguh secara mendalam tentang bagaimana seharusnya organisasi
dijalankan atau beroperasi. Budaya merupakan sistem nilai dan akan mempengaruhi
cara pekerjaan dilakukan dan cara para pegawai (Organisator) berprilaku.
Iklim dan budaya organisasi tersebut pada akhirnya berpengaruh pada efisiensi
dan produktivitas.
Tujuan komunikasi dalam proses
organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian ( Mutual
Understanding). Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka
referensi ( Frame of references) maupun dalam bidang pengalaman (Field
of experiences). Walaupun nyaris mustahil untuk menyamakan ranah kognitif
Individu-individu dalam organisasi, tetapi melalui kegiatan organisasi yang
terencana dan substansinya terdesain, minimal terjadi proses penyebarluasan (Deffusi)
dimensi-dimensi organisasi pada tiap individu. Dimensi-dimen yang dimaksud
misalnya : misi organisasi, visi, nilai, strategi planning, prospek dan
sebagainya. Jika banyak individu yang tidak memahami hakikat organisasinya,
maka organisasi akan menjadi sulit untuk melakukan mobilisasi, instruksi,
maupun perubahan-perubahan dalam manajemen.
Ketidakmengertian (Misunderstanding)
merupakan sumber disentegrasi dan konflik, karena ketidakmengertian merupakan
rangsangan (stimulus) yang membangkitkan prasangka (Prejudise). Berbagai
aksi demo atau unjuk rasa yang dilakukan karyawan atau pegawai bukan hanya
masalah ketidakpuasan terhadap pendapatan dan reward (ganjaran), tetapi
lebih banyak bersumber dari ketidakmengertian mereka terhadap eksistensi
organisasinya. Dalam bahasa Melayu dikenal pepatah “ Tak Kenal maka tak
Sayang ”. Demikianlah tugas komunikasi, membuat mereka yang ada dalam
organisasi maupun terhadap mereka yang ada diluarnya sling mengenal satu sama
lainnya.
Komunikasi organisasi banyak
mengaitkan dengan bidang manajemen. Komunikasi dalam konteks ini dilihat dari
perspektif tekhnis / operasional, komunikasi sebagai instrument (alat) untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Walaupun semua organisasi memiliki
karakteristik yang khas (variasi), semua organisasi memiliki hal-hal
yang tettentu yang sama, yaitu :
Ø Satu Tujuan bersama
Ø Suatu struktur
Ø Proses untuk mengkoordinasi kegiatan
Ø Individu-individu yang melakukan peran-peran yang berbeda
Didalam organisasi,entah tertulis
atau tidak terdapat apa yang disebut dengan : misi, visi, nilai, iklim
organisasi, budaya organisasi, motivasi, norma-norma kelompok dan sebagainya.
Semua unsur-unsur tersebut sangat menetukan (dominan) terhadap prilaku
organisasi.
PENGELOMPOKAN ORGANISASI ???
Max Weber
|
|
1.
Organisasi Tradisional
Wewenang ditentukan oleh kebiasaan,
serta kepercayaan yang telah lama ada dan tidak perlu dipertanyakan.
2.
Organisasi Karisma
Wewenang diambil dari kualitas pribadi
pemimpinnya
3.
Organisasi Birokrasi
Wewenang didasarkan atas pengakuan-pengakuan dan
aturan-aturan serta prosedur-prosedurnya.
ORGANISASI YANG
GAGAL ??
1.
Krisis identitas
2.
Kegagalan visi
3.
Terperangkap skenario besar
4.
Ketinggalan zaman
5.
Mengabaikan stake holder
6.
Musuh dalam selimut :
Memperlakukan
manusia sebagai alat.
ORGANISASI YANG
SEHAT ??
1.
Mendefinisikan dirinya sebagai
sistem
2.
Mempunyai sistem penginderaan
yang kuat untuk menerima informasi terbaru
3.
Mempunyai rasa tujuan yang kuat
4.
Mempunyai loyalitas yang tangguh
5.
Beropersi dalam mode “ bentuk
mengikuti fungsi”
6.
Mempunyai Strategi Palnning yang
baik
7.
Mempertahankan komunikasi yang
relatif terbuka diseluruh sistem
8.
Organisasi beroperasi dalam suatu
mode pembelajaran
9.
Toleransi dalam hal-hal yang
berbeda
10.
Memberi perhatian pada pekerjaan
yang efisien
11.
Memiliki agenda sosial yang
eksplisit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar